Thursday, January 15, 2015

Orang tua dan Pendidikan Anak



memilih asuransi pendidikan
http://biroasuransi.com/manulife-asuransi-pendidikan-anak-terbaik-di-indonesia/
Pepatah lama yang baik yang mengatakan "anak-anak adalah pemimpin masa depan" sebenarnya merupakan kebenaran yang tak terbantahkan dan tidak boleh diabaikan. Sebagai hasil dari ini, pendidikan anak harus dilakukan dengan sangat serius dan orang tua tidak harus meninggalkan itu ke sekolah-sekolah saja. Sekolah mencoba yang terbaik, tapi satu-satunya tanggung jawab terletak pada orang tua, karena mereka kira untuk memberikan anak kepala mulai dalam hidup dari apa yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Sekolah sedang diarahkan oleh guru yang profesional dan mereka hanya dapat melakukan dalam mendikte etika profesional mereka. Misalnya jika seorang anak tertinggal dalam berbagai subjek, itu adalah tanggung jawab sekolah untuk memastikan bahwa anak mampu mengatasi dengan subjek berdasarkan keahlian guru dan standar disetujui sekolah tutoring efektif, apa pun yang jatuh ini bisa dianggap kinerja yang buruk. Hal ini untuk mengatakan bahwa, orang tua harus meningkatkan dan melakukan sesuatu untuk memastikan bahwa anak mampu bertemu dan lulus salah satu mata pelajaran yang sulit - tetapi tidak pergi ke sekolah dan melecehkan para guru yang tidak bersalah.

Orang tua dapat membantu sekolah-sekolah dengan mendorong anak untuk menghadiri kelas-kelas tambahan di luar jam sekolah, dengan tujuan membantu meningkatkan upaya sekolah dalam pendidikan anak. Sebagai contoh, di negara-negara Asia, pendidikan anak-anak adalah prioritas utama ekonomi mereka, sebagian besar siswa menghadiri kelas tambahan setelah sekolah jam dan mereka semua mencoba untuk belajar bahasa Inggris, karena mereka tahu bahwa mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengamankan pekerjaan yang baik setelah pendidikan mereka.

Namun, sikap orang tua terhadap pendidikan anak-anak di beberapa negara Barat adalah apa-apa untuk menulis tentang rumah. Hal ini disebabkan munculnya teknologi; siswa dapat menutup dari sekolah ke tempat yang menyenangkan atau bahkan bisa mendapatkan sibuk dengan menghabiskan sisa hari mengobrol dengan teman-teman - itu tidak baik untuk masa depan anak dan orang tua harus melakukan sesuatu tentang hal itu.

Saya berpendapat bahwa, itu ada hubungannya dengan sikap orang tua terhadap masa depan. Beberapa dekade yang lalu, hal-hal yang telah berjalan lancar dan anak-anak tidak perlu khawatir tentang masa depan, hal ini disebabkan dasar yang kokoh diletakkan oleh para pendiri bangsa. Tetapi pendidikan sekarang, sikap telah berubah anak telah sepenuhnya diserahkan kepada guru dan orang tua lupa; bahwa tender cinta keibuan dan kata unutk menenangkan seorang ayah yang peduli dapat melakukan memacu anak itu ke tingkat berikutnya prestasi pendidikan.

No comments:

Post a Comment